Beda Sikap Erdogan, Anwar Ibrahim, dan Jokowi soal RS di Gaza Dibom

MafiNews.com, Sejumlah kepala negara Muslim dan negara mayoritas Muslim melontarkan pernyataan setelah Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina diserang pada Selasa (17/10).

Tak lama usai insiden itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan kecaman. Namun, Presiden Indonesia Joko Widodo belum menyampaikan pernyataan resmi ke publik hingga 19 Oktober.

Erdogan kutuk keras serangan di RS
Erdogan mengatakan pengeboman terhadap rumah sakit merupakan contoh terbaru serangan Israel.

"Menyerang rumah sakit yang berisi perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdoa, merupakan contoh terbaru serangan Israel yang tak memiliki serangan," kata dia di X pada Rabu (18/10) pukul 14.40.

Ia lantas meminta semua pihak untuk mengambil langkah menghentikan aksi brutal di Gaza.

Di hari yang sama pada pukul 22.30, Erdogan mengapresiasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menggelar rapat darurat Tingkat Menteri Luar Negeri di Jeddah, Arab Saudi. Rapat ini untuk merespons sikap negara Muslim usai RS Al Ahli dibombardir roket.

Di cuitan tersebut, Erdogan mengulangi kecaman dia.

"Kemarin, pembantaian di Gaza membawa ke dimensi lain dengan serangan di Rumah Sakit Baptis Al Ahli," ujar Erdogan.

Ia kemudian berujar, "Saya mengecam pelaku serangan ini, yang merupakan aksi kejahatan dan setara genosida."

Di cuitan yang lain, Erdogan juga mengumumkan Turki mendeklarasikan tiga hari berkabung usai serangan di RS sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.

"Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap ribuan martir, banyak dari mereka anak-anak dan warga sipil tak berdosa, tiga hari berkabung telah dideklarasikan di negara kami," kata Erdogan di X pada Rabu.

Sementara itu, Anwar Ibrahim melakukan retweet cuitan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang mengecam serangan terhadap RS.

Ia juga melakukan repost cuitan salah satu warganet yang mendukung Palestina dengan menyertakan gambar.

"Israel mengebom rumah sakit [Presiden AS Joe] Biden yang membayarnya," demikian frasa yang ada di gambar.

Di X, Anwar tampak sering merepost unggahan yang menunjukkan dukungan mereka ke Palestina.

Saat ditanya para awak media, Anwar juga mengecam serangan ke RS. Ia bahkan menyebut aksi itu tak manusiawi.

"Ini sudah sampai ke tahap gila dan hilang perikemanusiaan," kata dia.

Anwar juga mengkritik Barat yang selama ini mengklaim peduli terhadap hak asasi manusia, tetapi masih menerapkan standar ganda dan mengklasifikasikan orang "dalam kategori kelas satu dan budak".

"Ini kita bantah sekeras-kerasnya," ujar Anwar.

Di media sosial X, Jokowi tak mengunggah apapun soal serangan di RS di Gaza. Ia hanya mengunggah agenda dia menghadiri Forum Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China.

Forum itu digelar pada 17-18 Oktober 2023. Usai dari Beijing, Jokowi langsung menuju Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan ASEAN dan Dewan Kerja Sama Negara Arab di Teluk (GCC). Ia baru akan kembali ke RI pada 21 Oktober.

"Bertolak dari Beijing Capital International Airport, petang ini, menuju Riyadh untuk melanjutkan lawatan kenegaraan di Kerajaan Arab Saudi," tulis Jokowi di X pada Rabu, pukul 19.15.

Pengamat Studi Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan seharusnya Jokowi memberi pernyataan, apalagi RI mendukung Palestina.

"Harusnya sudah menyampaikan kecaman atas serangan Israel yang sengaja menyasar rumah sakit karena berkaitan dengan pelanggaran berat. Apalagi posisi Indonesia merupakan negara yang membela Palestina," kata Yon kepada CNNIndonesia.com Kamis.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Riau Fahmi Salsabila menyatakan penilaian serupa.

"Seharusnya masalah Palestina ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah kita karena konflik sudah lebih dari 10 hari dan kebrutalan Israel makin menjadi-jadi," ungkap dia.
(Sumber Cnn/Mn)

TERKAIT