Kepala OJK Riau Sebut Perlu Kerjasama dan Koordinasi Guna Sukseskan 4 Program TPAKD

Teks foto: Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, M Lutfi

MafiNews.com, Riau - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, M Lutfi menyatakan bahwa dalam mensuskeskan pelaksaan program-program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) ini memerlukan kerjasama dan koordinasi seluruh pihak.


Pihaknya menjelaskan, bahwasanya TPAKD Provinsi Riau memiliki 4 (empat) program yaitu pptimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), desa inklusi keuangan, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Optimalisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Pertama, program Kredit Usaha Rakyat (KUR), di Triwulan I 2023 telah terealisasi sebesar 10,17 persen atau sejumlah 17.451 debitur. "Dimana target Program KUR itu sendiri memiliki target sebanyak 171.585 Debitur yang mengakses KUR. Sehingga dalam pemenuhan target tersebut, masih memerlukan sebanyak 154.134 debitur," kata M Lutfi.

Kedua, program Desa Inklusi Keuangan, TPAKD Kabupaten/Kota telah menunjuk 1 (Satu) Desa sebagai Desa Inklusi Keuangan. Progam Desa Inklusi Keuangan menargetkan bahwa setidaknya 80 persen dari seluruh jumlah penduduk telah mengakses keuangan ataupun pembiayaan dari Lembaga Formal, di Triwulan I ini baru terealisasi sebesar 14,15 persen.

"Tentu hal ini menjadi kerja bersama untuk mensukseskan desa inklusi di masing-masing kabupaten/kota," ungkapnya.

Kemudian yang ketiga, yaitu program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), memiliki target yaitu seluruh pelajar dari pelajar setingkat Sekolah Dasar hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas harus memiliki rekening tabungan di Perbankan. Sampai dengan Maret 2023 tercatat bahwa saat ini telah terealisasikan sebesar 77 persen pelajar yang telah memiliki tabungan atau sebanyak 1.206.716 pelajar. Hal ini menunjukkan pencapaian realisasi yang cukup baik.

"Tentunya ini juga mohon peran dari perbankan baik BRK untuk kita kejar lagi target yang kurang lebih 23 persen di tahun 2023," ujar M Lutfi.

Lalu, yang keempat, ada program Optimalisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang masih menjadi concern bersama, dikarenakan berdasarkan target yang ingin dicapai yaitu seluas 15.000 hektar untuk program AUTP dan sebanyak 5.000 ekor sapi untuk program AUTS, belum terealisasi sama sekali Triwulan I 2023 ini.

"Melihat ke belakang, berdasarkan realisasi tahun pada 2022 program ini juga menunjukkan pencapaian realisasi yang cukup rendah hanya sebesar 21 persen untuk program AUTS dan tidak ada realisasi pada program AUTP. Maka dari itu diperlukan adanya evaluasi bersama, sehingga kedepannya program ini dapat membantu para petani dan peternak di Provinsi Riau," sebutnya.

Oleh sebab itu, berdasarkan perkembangan program TPAKD yang telah dilaksanakan. Pihaknya merasa perlu koordinasi dan kerjasama seluruh pihak termasuk anggota TPAKD sehingga program-program ini dapat berjalan dan dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Riau.

"Harapan kita semua agar TPAKD memberikan dampak positif dan berperan dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau," ungkapnya pada kegiatan Coaching Clinic Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2023, berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Kamis (11/05/2023).

"Melalui kegiatan ini, juga diharapkan dapat meningkatkan awareness kita semua untuk memajukan ekonomi Provinsi Riau dengan dilaksanakannya Coaching Clinic bersama seluruh anggota TPAKD Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau," pungkas M Lutfi.

TERKAIT