Sosok Sinan Ogan, Capres Kalah Turki yang Kini Dukung Erdogan

MafiNews.com,  Jelang pemilu presiden Turki putaran kedua pada Minggu (28/5), nama Sinan Ogan disebut menjadi penentu kemenangan dua saingan utama petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan versus pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu.

Sinan Ogan adalah calon presiden Turki yang kalah pada pilpres putaran pertama , karena harus puas berada di urutan ketiga dengan perolehan 5,17 persen suara.

Meski ada di urutan akhir, Ogan berperan penting dalam pilpres putaran kedua. Sebab dukungan dari pemilih Ogan bisa menjadi penentu suara bagi Erdogan atau Kilicdaroglu.

Beberapa hari jelang pilpres putaran kedua, Ogan pun menyampaikan sikap politiknya. Ia menyatakan dukungan untuk Aliansi Rakyat yang dipimpin petahana Erdogan.

"Saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung calon presiden dari People's Alliance, Recep Tayyip Erdogan, dan mengundang para pemilih yang memilih kami di putaran pertama, untuk memilih Erdogan," kata Ogan, dikutip dari CNN.

Meski telah memberi dukungan bagi Erdogan, masih belum jelas apakah dukungan Ogan bisa membawa lebih banyak suara dan menghasilkan kemenangan pemilu bagi Erdogan. Apalagi Ogan tak punya massa partai yang signifikan, untuk memobilisasi para pendukungnya jelang pemilu.

Dukungan Ogan bagi Erdogan pun bukan tanpa syarat. Sebagai imbalan, ia meminta posisi senior di pemerintahan baru nanti, seperti posisi wakil presiden.

Dilansir The National, Sinan Ogan lahir dari keluarga Azerbaijan. Dia lahir pada tahun 1967 di kota kecil Melekli di Turki.

Ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan menengah di kota Igdir, sebelum melanjutkan studi administrasi bisnis di Universitas Marmara. Dia memperoleh gelar master di bidang hukum keuangan pada tahun 1992.

Pada 2009, Ogan dianugerahi gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dan Ilmu Politik oleh Moscow State University of International Relations.

Selama masa mudanya, dia sangat aktif dalam politik, mengorganisir demonstrasi dan unjuk rasa untuk memprotes pembantaian warga sipil di ibu kota Azerbaijan, Baku, pada 20 Januari 1990.

Melansir The New Arab, pada 2011 ia mengawali karier politik sebagai anggota parlemen, setelah Partai Gerakan Nasional (Nationalist Movement Party/MHP) menang dalam pemilihan kepala daerah.

Ogan adalah seorang nasionalis dan anti-imigranPolitisi berusia 54 tahun itu pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden independen sejak meninggalkan MHP pada 2017.

Namun ia terpilih sebagai calon presiden untuk blok Aliansi Leluhur Nasional (ATA Alliance), yang mencakup Victory Party dalam pemilu Turki tahun ini.
(Sumber Cnnindonesia/Mn)

TERKAIT